Osteoarthritis, apa penyebab, gejala, dan tatalaksananya
Konten Media Sosial PABOI, Narasi Awam
Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K)
Osteoarthritis merupakan penyakit kronis pada sendi dimana terjadi peradangan dan pengapuran pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Penyakit ini merupakan penyakit pada sendi yang paling sering dialami oleh masyarakat di dunia. Pada osteoarthritis, terjadi penipisan dari tulang rawan dan akan semakin memburuk jika tidak ditangani sejak dini. Mengingat fungsi tulang rawan ini adalah sebagai pelindung agar tulang tidak saling bergesekan secara langsung, pada osteoarthritis terjadi gesekan antar tulang di sendi ketika bergerak. Meskipun dapat terjadi pada semua sendi, osteoarthritis lebih sering terjadi di sendi – sendi besar penopang berat badan tubuh seperti di lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami osteoarthritis meliputi:
Gejala awal yang dirasakan pada osteoarthritis antara lain :
Untuk dapat memastikan diagnosis ini tentunya dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan terlebih dahulu, juga ditunjang dengan pemeriksaan rontgen hingga MRI pada sendi yang dikeluhkan.
Penanganan osteoarthritis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan obat dan tanpa obat. Untuk penanganan tanpa obat, yang terpenting adalah modifikasi gaya hidup. Modifikasi gaya hidup yang dimaksud disini adalah mengurangi berat badan, menjaga pola makan, memilih olahraga yang tidak membebani sendi (Contoh pada lutut, pilihan olahraga seperti berenang atau sepeda statis) dan latihan penguatan otot. Tanpa modifikasi gaya hidup yang disiplin, maka penanganan dengan obat juga tidak dapat maksimal.
Penanganan dengan obat pada osteoarthritis berjenjang, dimulai dari obat anti nyeri seperti paracetamol dan anti-radang hingga ke obat dengan anti-nyeri dengan golongan yang lebih kuat. Selain itu, fisioterapi juga sangat penting dalam penanganan osteoarthritis, khususnya untuk melatih kekuatan otot sekitar sendi, meningkatkan kelenturan, dan mengurangi nyeri. Jika dirasa terlalu repot untuk ke rumah sakit untuk fisioterapi, fisioterapi juga dapat dilakukan secara mandiri seperti berenang.
Pada kasus dimana penanganan dengan obat dan fisioterapi belum memberikan perbaikan, pengobatan dengan injeksi dapat dipertimbangkan terutama untuk mengatasi gejala jangka pendek. Injeksi dimulai dengan menggunakan anti-radang hingga pelumas sendi efektif dalam mengurangi gejala pada osteoarthritis. Pada kasus yang berat dan lanjut usia, operasi hingga penggantian sendi merupakan pilihan yang tepat.
Daftar Pustaka :