Osteosarcoma umumnya adalah tumor tulang yang bersifat agresif dan cenderung bermetastasis secara dini dan memiliki beberapa tipe, dimana secara konvensional dibagi berdasarkan tipe sel (osteoblastik, chondroblastic dan fibroblastic). Osteosarcoma merupakan sarkoma primer tulang yang paling banyak terjadi di dunia. Pada beberapa tahun terakhir, pendekatan imunoterapi berbasis sel dan antibodi telah cukup berhasil pada terapi keganasan anak. Salah satu yang menarik perhatian adalah potensi yang dimiliki oleh sel mononuklear darah perifer atau yang dikenal secara internasional dengan Peripheral Blood Mononuclear Cells (PBMCs). PBMCs lebih unggul dibandingkan dengan sumber terapi berbasis sel lainnya. Penelitian ini menjelaskan apoptosis yang dicetuskan oleh PBMCs yang disensitivasi dengan secretome dan GM-CSF pada kokultur dengan stem cell osteosarkoma melalui jalur sitokin.
Gambar 1. Peripheral blood mononuclears Cells yang diaktivasi, A. Pengaktifan PBMCs, B. Stem Cell Osteosarcoma yang digunakan untuk kocultivasi dengan PMBCs. (Foto oleh dr. Fachrizal Arfani P)
PBMCs secara fisiologi mempunyai sifat atau berfungsi sebagai clock mechanisme yang mengatur faktor transkripsi dan translasi di jaringan dan sel imun yang menghasilkan berbagai macam molekul pro dan anti inflamasi, ligand dan sitokin lainnya dari sel imun. PBMCs terdiri dari beberapa sel (limfosit (Th1, Th2, Th17), monosit, natural killer Cell, dendritic cell, makrofag yang mempunyai fenotip dan aktivasi berbeda dalam sistem imun.
Gambar 2. A. PBMCs diaktivasi dengan sekretom (Secretom) yang dikokultivasi dengan stem cell osteosarcoma B. PBMCs yang diaktivasi dengan CSF-2 setelah 6 hari terlihat kerusakan sel stem cell osteosarcoma. (Foto oleh dr. Fachrizal Arfani P)
Hasil dari penelitian ini setelah dilakukan analisis aktifitas biologi sel dengan statistik dapat disimpulkan bahwa secretom dan CSF-2 dapat meningkatkan aktifitas PBMCs walaupun tidak menunjukkan yang signifikan dalam analisis statistik tetapi secara biologis menunjukkan adanya proses kematian sel (Apoptosis). Terjadi peningkatan sekresi TNF-alpha pada PBMCs yang dikultur dengan penambahan Secretom dan CSF-2 bila dibandingkan antara penambahan secretom dan penambahan CFS-2.
Oleh karena itu diperlukan eksplorasi untuk mendapat kelompok molekul berat, molekul besar dan molekul kecil seperti exosome atau ekstravesikel dan molekul metabolite yang aktif, sehingga diperlukan pendekatan secara in vitro.
Kata kunci : Osteosarkoma, PBMCs, secretome, GM-CSF, OS-MSCs, CFS-2
Penulis
Fachrizal Arfani Prawiragara dr.
29 April 2021