ABSTRAK
Latar Belakang: Dislokasi siku yang terbengkalai didefenisikan sebagai dislokasi yang tidak dilakukan tindakan/reduksi kembali, lebih dari 3 minggu. Reduksi akan semakin sulit pada dislokasi siku yang terbengkalai, disebabkan adanya perlengketan dari jaringan lunak di sekitar siku. Dislokasi siku yang sudah terlalu lama akan mempunyai keterbatasan gerak, biasanya di antara 0o-50o terutama saat fleksi (melipat siku), pasien sulit untuk menggunakan sikunya dalam kehidupan sehari-hari seperti menyisir rambut, mengancingkan baju, makan ataupun menulis.
Artikel ini di buat dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil dari tindakan reduksi terbuka dan fiksasi sementara menggunakan k-wire dalam terapi dislokasi siku yang terbengkalai pada anak.
Laporan Kasus: Kami melaporkan 3 kasus anak-anak dengan dislokasi siku yang terbengkalai yang telah menjalani terapi reduksi terbuka dan fiksasi sementara menggunakan k-wire di RSUP Haji Adam Malik dari Januari 2017 – Januari 2019. Rata-rata awal dari fleksi siku adalah 20° dan MEPI 73.3. Reduksi terbuka yang dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara dilakukan pada semua pasien. MEPI pada ketiga pasien tersebut dinilai 6 bulan kemudian.
Kesimpulan: Reduksi terbuka yang dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara untuk dislokasi siku yang terbengkalai pada pasien anak-anak memiliki hasil yang meyakinkan dan memuaskan terlepas dari durasi dislokasi dan rentang gerak pra-operasi, asalkan diikuti dengan protokol fisioterapi yang diawasi. Rehabilitasi dilakukan secara rutin segera setelah K-wire dilepas dan dipertahankan selama 6 minggu.
Kata kunci: Dislokasi siku terbengkalai; anak-anak; reduksi terbuka; k-wire
LATAR BELAKANG
Dislokasi siku yang terbengkalai didefinisikan sebagai dislokasi yang tidak direduksi selama lebih dari 3 minggu.1 Dislokasi siku posterior akut pada anak umumnya mudah diobati. Namun, reduksi sulit dilakukan terutama karena kontraktur jaringan lunak pada dislokasi siku lama yang tidak tereduksi atau terabaikan. Selain itu, jaringan parut yang terbentuk dan pembentukan tulang baru kemudian dapat mencegah reduksi tertutup. Tergantung pada keadaan, ahli bedah memiliki berbagai pilihan prosedur operasi untuk dipilih, tetapi tidak ada yang sepenuhnya memuaskan. Pilihan ini termasuk reduksi terbuka, artroplasti eksisi, artroplasti interposisi atau penggantian, dan artrodesis.2
Menurut beberapa penulis, manfaat reduksi terbuka hanya terbatas pada dislokasi dengan onset kurang dari tiga bulan, sedangkan menurut beberapa penulis3,4 reduksi terbuka memberikan hasil yang baik pada dislokasi bahkan dalam jangka waktu dua tahun. Dislokasi siku yang terbengkalai membatasi rentang gerak (ROM) terutama fleksi hingga hampir 0-50°; dimana pasien tidak dapat memfungsikan tangan mereka untuk kegiatan sehari-hari yang sederhana (sisir, tombol, makan) atau motorik halus (menulis).5,6,7
Mayo Elbow Performance Index (MEPI)8 (Tabel 1) digunakan untuk mengevaluasi karakteristik subjektif, objektif, dan fungsional sebelum operasi dan tindak lanjut. Sistem penilaian ini memiliki empat parameter: nyeri, gerak, stabilitas, dan kinerja dari lima aktivitas sehari-hari (sisir, makan, kebersihan diri, memakai baju, dan sepatu). Stabilitas siku dinilai stabil (tidak ada ketidakstabilan valgus / varus yang terlihat), instabilitas sedang (<10° ketidakstabilan valgus / varus), atau instabilitas berat ( ³ 10° ketidakstabilan valgus / varus). Bergantung pada skor, MEPI diklasifikasikan sebagai sangat baik (90-100), baik (75-89), cukup (60-74), dan buruk (<60).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil reduksi terbuka yang dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara untuk menangani dislokasi siku yang terbengkalai pada anak-anak.
Fungsi |
Nilai |
Definisi (Nilai) |
Nyeri |
45 |
Tidak ada (45) Ringan (30) Sedang (15) Berat (0) |
Gerak |
20 |
Lingkup > 100o (20) Lingkup 50o-100o (15) Lingkup < 50o (5) |
Stabilitas |
10 |
Stabil (10) Instabilitas sedang (5) Instabilitas berat (0) |
Fungsi |
25 |
Menyisir rambut (5) Makan (5) Kebersihan diri (5) Memakai baju (5) Memakai sepatu (5) |
Total |
100 |
Sangat baik > 90; Baik : 75-89; cukup : 60-74; Buruk < 60 |
LAPORAN KASUS
Kami melaporkan 3 kasus dislokasi siku terbengkalai pada anak-anak yang menjalani reduksi terbuka dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik selama periode Januari 2017-Januari 2019. Usia pasien adalah 9, 13, dan 14 tahun. Mekanisme cidera pada semua kasus yaitu jatuh dengan tangan yang menumpu. Indikasi tindakan pembedahan adalah nyeri dan kaku sendi siku saat ekstensi. Rata-rata fleksi siku awal adalah 25,3° (10°, 26°, 40°). Rata-rata nilai MEPI adalah 73,3 (80, 65, 75).
Deformitas bukanlah masalah utama, namun nyeri saat memulai gerakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjadi alasan pasien untuk mencari pertolongan medis. Reduksi terbuka yang dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara dilakukan pada semua pasien. Cast digunakan untuk memberikan stabilitas lebih lanjut.
Rehabilitasi pun rutin dilakukan segera setelah K-wire dilepas dan luka sembuh. Fisioterapi yang diawasi dilakukan dan dipertahankan selama 6 minggu. Tidak ada pasien yang mengalami infeksi pasca-operasi. Tidak ada pasien yang mengalami cidera saraf setelah operasi.
MEPI untuk ketiga pasien dievaluasi setelah 6 bulan. Semua pasien merasa puas karena dapat melakukan rentang gerak fungsional untuk aktivitas sehari-hari (rata-rata MEPI 93,3; sangat baik) (Tabel 2) meskipun deformitas pasien tidak terkoreksi dengan sempurna.
Gambar 1. A. Tampilan klinis pasien ke- 1 di poliklinik orthopaedi RSUP HAM ; B. X-Ray AP/ Lateral siku (Elbow Joint) dan CT-Scan 3D pada pasien ke-1; C. X-Ray siku (Elbow joint) setelah operasi pada pasien ke-1
Gambar 2. A. Tampilan klinis pasien ke- 2 di poliklinik orthopaedi RSUP HAM ; B. X-Ray AP/ Lateral siku (Elbow Joint) dan CT-Scan 3D pada pasien ke-2; C. X-Ray siku (Elbow joint) setelah operasi pada pasien ke-2
Gambar 2. A. Tampilan klinis pasien ke- 3 di poliklinik orthopaedi RSUP HAM ; B. X-Ray AP/ Lateral siku (Elbow Joint) dan CT-Scan 3D pada pasien ke-3; C. X-Ray siku (Elbow joint) setelah operasi pada pasien ke-3
Tabel 2. MEPI pada pasien 1 tahun setelah operasi
|
Fungsi |
Nilai MEPI |
Pasien 1 |
Nyeri (45) Gerak (20) Stabilitas (10) Fungsi (20) |
95 |
Pasien 2 |
Nyeri (45) Gerak (20) Stabilitas (10) Fungsi (20) |
95 |
Pasien 3 |
Nyeri (45) Gerak (15) Stabilitas (10) Fungsi (20) |
90 |
PEMBAHASAN
Dislokasi siku terbengkalai umumnya jarang terjadi tetapi masih sering ditemukan di negara berkembang.9 Kebanyakan penulis menyetujui konsensus pengobatan dan merekomendasikan reduksi tertutup untuk dislokasi siku hingga 3 minggu setelah cidera. Setelah lewat dari waktu tersebut, reduksi tertutup dapat menimbulkan bahaya. Kebanyakan penulis menyarankan reduksi terbuka bila dislokasi berlangsung 3 minggu hingga 3 bulan. Penggantian siku total, artroplasti eksisi, dan artrodesis direkomendasikan setelahnya.10 Arthrodesis direkomendasikan untuk pekerja berat, sementara rentang gerak yang baik didapatkan pada kasus yang dilakukan artroplasti. Reduksi terbuka tidak disarankan setelah 3 bulan dislokasi karena takut akan kerusakan tulang rawan. Namun dalam penelitian kami, kami mendapatkan hasil yang memuaskan dengan operasi hingga 6 bulan. Temuan ini konsisten dengan penelitian lain, yang mendapatkan hasil serupa dengan reduksi terbuka hingga 2 tahun.11
Gambar 4. A. Klinis pasien 1,2,3 melakukan flexy dan ekstensi post Operasi 6 Bulan follow up ; B. X-Ray siku AP & Lateral pasien 1,2,3 pada 6 bulan followup
Beberapa penulis merekomendasikan reduksi terbuka dengan hinged external fixation untuk memfasilitasi rehabilitasi awal dan stabilitas yang baik.12,13 Namun dalam penelitian kami, reduksi terbuka dengan fiksasi internal menggunakan K-wires sementara, dikombinasikan dengan protokol rehabilitasi pasca operasi yang diawasi telah mencapai hasil yang sama baiknya. Kami melepas jahitan pada hari ke-14 dan K-wires 2 minggu setelah operasi. Fisioterapi yang diawasi dilakukan segera setelah K-wire dilepas dan lukanya sembuh dan dipertahankan selama 6 minggu.
KESIMPULAN
Reduksi terbuka dikombinasikan dengan fiksasi menggunakan K-wire sementara untuk dislokasi siku terbengkalai pada pasien anak-anak memiliki hasil yang meyakinkan dan memuaskan terlepas dari durasi dislokasi dan rentang gerak pra-operasi, asalkan diikuti dengan protokol fisioterapi yang diawasi.
Penulis
Budi A. M. Siregar*, Iman Dwi Winanto**
*Residen Orthopaedi and Traumatologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan
**Konsultan Orthopaedic and Traumatology, Divisi Pediatri, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan
Medan, 03 Mei 2021