Continuing Orthopaedic Education (COE) P...
Jakarta 3 April 2021, Continuing Orthopaedic Education (COE) Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) diselenggarakan setiap 2 kali dalam setahun. Dalam pelaksanaannya sering kali bekerjasama dengan Perhimpunan Spesialis Orthopaedi Luar Negeri. Pada kesempatan ini PABOI menyelenggarakan Virtual Combined Meeting of the 68th Continuing Orthopaedic Education (COE) of Indonesian Orthopaedic Association (IOA), bekerjasama dengan Asosiasi Orthopaedi Amerika atau disebut American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS), pada tanggal 3 – 4 dan 10 – 11 April 2021 secara virtual dengan tema “Musculoskeletal Infection”.
Kegiatan virtual yang berlangsung selama 4 (empat) hari, diisi dengan berbagai macam program yang sangat menarik antara lain ; symposium, plenary lecture, subspecialty lecture, oral paper and poster presentation, dan virtual booth exhibition.
Kegiatan dibuka pada hari Sabtu, 3 April 2021, yang bergabung adalah peserta, pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia, pembicara dari Amerika dan India.
Peserta kegiatan virtual ini adalah 500 dokter spesialis orthopedi serta 320 PPDS Orthopaedi. Hal ini juga didukung dengan pembicara yang berkualitas serta kompeten dibidangnya yang didatangkan langsung dari Amerika dan India .
Pandemi tidak membuat kegiatan ilmiah Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) terhenti, tetapi PABOI mengemasnya dalam format terbaru yaitu virtual meeting, juga tidak menghentikan kerjasama kegiatan ilmiah dengan negara luar. Dalam situasi pandemi inipun, PABOI terbukti berkesempatan untuk dapat menjalin kerjasama kembali dengan American Academy Orthopaedic Surgeons (AAOS).
Tujuan dari diadakannya acara ini adalah untuk menambah wawasan peserta dengan saling bertukar pengalaman antara peserta satu dengan yang lain baik dari dalam dan luar negeri, yang diterapkan dengan kegiatan kuliah sebagai terapan, sehingga memudahkan peserta dalam mendapatkan inovasi baru baik dari dalam maupun luar negeri, dan membuat ketepatan serta kecepatan dalam mengambil keputusan dari kasus-kasus yang ada di bidang Ilmu Bedah Orthopaedi & Traumatologi.
Tentang Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI)
Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) didirikan pada tanggal 25 September 1969 di Bandung oleh Prof. Dr. Soeharso, Dr. Soebiakto W, Dr. Nagar Rasjid Nasution, Dr. Sjamsul Ma’arif, Dr. Herman Sukarman, Dr. S. Tajib Salim Prof. Dr. Soelarto Reksoprodjo, Dr. Saleh Mangunsudirdjo, dan Dr. Kunadi Wihardjo. PABOI dilibatkan dalam program pelatihan yang dimulai pada 1 Oktober 1968 yang disebut CARE Medico Orthopaedic bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Departemen Kesehatan RI. Setelah Prof. Soeharso wafat, Ketua dari Program Pelatihan diambil alih oleh Dr. Soebiakto. Pada tahun 1974, dilaksnakan Kongres PABOI pertama yang menobatkan Prof. Dr. Soelarto Reksoprodjo sebagai Ketua PABOI. PABOI mengikuti Kongres IKABI di Yogyakarta pada tahun 1973. Setelah PABOI mengadakan kongres 1, pada waktu yang bersamaan PABOI mengeluarkan Jurnal Majalah Orthopaedi Indonesia (MOI), selain itu PABOI juga mengadakan Continuing Orthopaedic Education (COE) yang pertama pada Mei 1975 di Jakarta. Sampai saat ini PABOI telah melaksanakan COE yang ke – 68 dan Kongres Nasional Orthopaedi yang Ke-21. Jumlah Anggota PABOI sampai dengan saat ini adalah 1182 anggota di seluruh Indonesia.
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi:
Hanifah HP: 08568090195
Telp / Fax: 021.3859651 / 3859659
Email: admin@indonesia-orthopaedic.org www.indonesia-orthopaedic.org
Apr 16, 2021
See More
Pemenang Paper & Poster Competition di A...
Continuing Orthopaedic Education (COE) merupakan salah satu meeting tahunan terbesar yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), selain dua acara lainnya yaitu Kongres Kerja (KONKER) dan Kongres Nasional (KONKER).
Pada masa pandemi ini tidak menghalangi PABOI untuk tetap menyelenggarakan COE dalam bentuk virtual dengan mengusung tema “Musculoskeletal Infection“. Virtual Combined meeting of The 68th Continuing Orthopaedic Education (COE) Of Indonesian Orthopaedic Association (IOA) And American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) yang diadakan pada tanggal 3-4 dan 10-11 April 2021 telah sukses terselenggara.
Virtual COE tahun ini diikuti oleh kurang lebih sebanyak 1100 peserta yang terdiri dari dokter orthopaedi dan resident orthopaedi. Selain plenary lecture, lunch symposium, pameran booth yang dikemas dalam bentuk virtual, kompetisi oral paper dan poster presentasi pun tidak kalah menariknya dengan acara lainnya.
Total ada 121 abstrak yang masuk membuktikan antusiasme peserta yang begitu besar. Dari jumlah abstrak tersebut kemudian dibagi dalam dua kategori untuk dinilai oleh juri, yaitu 30 oral paper presentasi masing masing 10 paper dalam 3 sesi dan 91 poster presentasi masing masing 30 poster dalam 3 grup .
Dengan telah terpilihnya pemenang pada masing masing kategori di sesi oral paper presentasi dan grup poster presentasi, Kami ucapkan selamat kepada seluruh pemenang. Semoga dapat terus memacu serta memotivasi Resident Orthopaedi untuk tetap bersaing sehat dan terus menambah wawasan dalam bidang orthopaedi .
Terima kasih.
Salam sehat,
Dr. dr. Edi Mustamsir, SpOT (K)
Ketua PP PABOI
Apr 16, 2021
See More
Syarat mendapatkan E-Sertifikat IDI
Halo Orthoped ini adalah syarat mendapatkan E- Sertifikat IDI
(1). Peserta wajib mengikuti minimum 8 webinar dan 2 Lunch Symposia.
(2). Peserta telah mengunjungi Exhibition minimum 60%.
(3). Peserta telah memberikan vote pada poster competition (setiap peserta memiliki 1 suara untuk menilai poster competition).
(4). Peserta telah mengisi survei yang telah disediakan, pada kolom website.
Dapatkan Iphone 12 (128GB)
di undi secara acak pada tanggal
19 April 2021 di Instagram PABOI
*Syarat mendapatkan DoorPrize
1. Telah menyelesaikan syarat mendapatkan E-Sertifikat.
2. Hanya peserta yang melakukan Registrasi COE 68 secara mandiri yang berhak mendapatkan doorprize.
Mar 31, 2021
See More
68th CONTINUING ORTHOPAEDIC EDUCATION (C...
Save the date.
Registration link : https://bit.ly/RegCOE68
Please Click here http://bit.ly/Announcementcoe68 to Announcement COE
Mar 07, 2021
See More
8 Tanda Tubuhmu kekurangan Vitamin D
Sering dilupakan dan dianggap sepele. Padahal, vitamin D juga sangat dibutuhkan oleh tubuh!
Mari perhatikan asupan vitamin D kalian sedini mungkin agar tetap sehat.
Mar 01, 2021
See More
“Seorang Guru dan Orang tua yang membimb...
“Seorang Guru dan Orang tua yang membimbing saya dengan nilai-nilai terbaik dalam hidup ini”
Berawal dari bimbingan dengan salah satu Guru besar ilmu bedah di FK Universitas Airlangga (Prof. Dr. Med Puruhito, Sp.B (K) TKV) pada saat mengemban pendidikan dokter pertama kali, dimana gurunya memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjawab pertanyaan PPDA Bedah perihal kasus anuerysma aorta pada pasien umur 65 tahun menginspirasinya untuk menjadi dokter bedah, kemudian pengalaman ditugaskan di Brigade Siaga Bencana (BSB) DEPKES yang berkedudukan di RSCM bersama Prof. Aryono D Pusponegoro dan Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, SpB. SpOT (K) serta bencana BAM Iran bersama dr. Joserizal Jurnalis, SpOT semakin membulatkan tekadnya untuk mengambil spesialis orthopaedi, kenang dr. Adib Khumaidi, SpOT .
Adib, begitu ia biasa disapa, menyelesaikan pendidikan spesialis orthopaedi di FKUI tahun 2011. Ia menceritakan pengalamannnya yang paling berkesan selama menjadi orthoped, “Kepuasan batin dan rasa syukur kepada Allah dalam menjalankan tugas sebagai orthoped sangat terasa disaat pasien menyampaikan kebahagiaan setelah dilakukan tindakan operasi, yang sebelumnya tidak bisa nekuk akhirnya bisa nekuk siku atau lututnya, yang sebelumnya tidak bisa jalan akhirnya bisa jalan terutama pada kasus-kasus neglected korban dukun patah tulang. Dari situ kemudian muncul doa-doa dari pasien untuk kita yang merupakan hal paling berharga buat kita,” pungkasnya.
Pria kelahiran Lamongan, 28 Juni 1974 ini merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara, memiliki kemampuan organisatoris yang mumpuni semenjak di bangku SMP hingga saat ini, keaktifan berorganisasi pada masa kuliah mengantarnya ke PTT di Jakarta dibawah DEPKES, saat itu yaitu “BRIGADE SIAGA BENCANA (BSB)” pertama tahun 2001. Aktifitas di BSB yang ikut terlibat di penanggulangan bencana nasional dan internasional membuat Adib bersama para senior dan guru-gurunya termasuk Prof. dr. Aryono D. Pusponegoro, Sp.B, KBD untuk membuat Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) pada tahun 2002 yang kemudian diresmikan IDI pada tahun 2003, berawal dari sana dan dianggap memiliki banyak pengalaman dalam penanggulangan bencana , saat itu oleh Ketua Umum PB IDI (Prof. Dr. dr. H. Farid Anfasa Moeloek, Sp.OG) diberikan amanah sebagai Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Penanggulangan Bencana. Sejak saat itu Adib diberikan amanah di beberapa periode kepengurusan lainnya dengan mengemban beberapa jabatan di PB IDI, yang terkahir pada saat Muktamar IDI tahun 2018 di Samarinda Adib terpilih dan mendapat amanah sebagai President Elect PB IDI untuk periode 2021-2024.
Menjalani kesehariannya yang begitu padat dalam dunia profesi dan organisasi, menurutnya membagi waktu dan pikiran merupakan hal yang sangat penting, “disinilah yang diperlukan “manajemen waktu dan manajemen konflik””. Atas semua pencapaiannya ini Adib menjelaskan prinsip hidupnya adalah mengalir seperti air, “Tak peduli seberapa jauh jaraknya dari muara, air pasti akan tiba di sana. Dengan kita meniru air yang mengalir, kita mempunyai visi kehidupan. Hal utama yang patut diteladani dari perjalanan air menuju muara adalah sikapnya yang konsisten. Patut diingat, hal terpenting bukanlah waktu tempuh yang akan dilalui, hambatan yang dihadapi tapi seberapa besar keyakinan untuk menuju muara atau visi atau impian yang akan kita gapai. Tapi jangan juga mencoba melawan air yang arusnya kuat dan deras ataupun melawan pusaran air.” ingatnya akan falsafah guru-guru Adib. Rasa syukur pun selalu diterapkan dalam kehidupannya sehari–hari sesuai dengan pesan Ayahanda yang selalu diingatnya, “hidup ini hanya untuk mencari ridlo Allah SWT. Beliau selalu bilang kamu bersyukur diberikan karunia sebagai dokter oleh karena hanya profesi dokter yang mempunyai amalan 2 yaitu amalan dunia sehingga kita dikaruniai rizki dari profesi dokter dan amalan akhirat dimana kita selalu didoakan dan mendapat berkah dari pasien2 yang mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT melalui perantara kita.”
Menanggapi pekembangan PABOI saat ini, Adib yang juga sudah memberikan banyak kontribusi pada organisasi profesinya semenjak residen / peserta didik PPDS sangat mengapresiasi tingkat kepedulian anggota PABOI yang semakin tinggi dan menjadikan PABOI lebih baik lagi “secara organisasi PABOI sudah menunjukkan profesionalisme dan modernisasi dalam pengelolaan organisasi,” kata Sekretaris Jenderal PP PABOI ini menjelaskan.
Dimasa yang akan datang Adib pun mengutarakan harapannya agar PABOI menjadi organisasi yang lebih berkembang nantinya, “PABOI harus dapat memerankan peran 3E yaitu: Energizing the profession, Empowering the community dan Educate the government. 3 E ini diterjemahkan dalam setiap program- program kerja organisasi” dan “semakin memodernisasi organisasi di era digital saat ini menjadi sebuah keharusan,” pungkasnya .
Dalam menghadapi pandemic covid-19 yang saat ini sedang terjadi di Indonesia menurutnya peran serta PABOI saat ini bisa terlihat dalam memberikan support APD kepada teman-teman sejawat lain yang saat ini membutuhkan, dokter spesialis orthopaedi sudah banyak juga terlibat dalam pengelolaan manajemen UGD dan emergensi di dalam penanganan Pandemi Covid ini. Adib juga menyelipkan beberapa pesan bagi para sejawat orthoped dalam menghadapi pandemic ini, “Mengikuti himbauan pemerintah terkait dengan social distancing, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, mengelola pelayanan baik itu rawat jalan maupun operasi yang sifatnya emergensi saja, memprioritaskan keselamatan diri dengan APD yang standar, senantiasa update perkembangan Covid 19 di Indonesia, tetap kompak dan solid serta bekerjasama dengan teman sejawat lain di institusi pelayanan kesehatan tempat bekerja terutama dalam penanganan Covid 19, berdoa bersama untuk kesehatan kita para dokter dalam peperangan melawan Covid 19 ini di Indonesia!” ingatnya lagi.
Diantara kepadatan aktivitasnya , apa yang menjadi hiburannya dikala senggang? ”Memanfaatkan waktu libur bersama keluarga , apakah itu makan bareng , ke toko buku , masak bersama di rumah dan kadang2 pergi ke luar kota ( travelling ),” ungkapnya mengakhiri wawancara .
Ditulis Oleh : Tika
Feb 25, 2021
See More